fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

World TB Day in Campus: 'Investasi untuk Eliminasi TBC, Selamatkan Bangsa'


 

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular berbahaya yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. TBC pada umumnya menyerang paru-paru namun dapat juga menyerang organ dalam lainnya seperti jantung, kelenjar getah bening dan lainnya. Menurut data WHO di tahun 2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC dan penyakit ini menjadi penyakit menular kedua yang paling mematikan setelah Covid-19.

Penyebaran yang cukup cepat melalui kontaminasi droplet ditambah kesadaran tentang hidup sehat yang masih rendah dalam masyarakat membuat penyakit ini menyumbang angka kematian yang cukup tinggi. Menurut data Kementerian Kesehatan di tahun 2021, Indonesia menempati urutan ke-2 dalam kasus TBC terbanyak di dunia.

Dalam memperingati Hari TB sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2022, Program Studi Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) mengadakan seminar World TB Day in Campus dengan mengambil tema 'Invest to End TB, save Lives'.

Acara yang berlangsung pada hari Kamis (24/3/2022) ini diadakan di Auditorium Fakultas Kedokteran UNS dan berlangsung secara hybrid dengan peserta luring mencapai 200an peserta dengan ratusan peserta lain melalui aplikasi zoom.

Acara yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi FK UNS ini bertempat di Auditorium FK UNS dan dihadiri oleh mahasiswa, Dharma Wanita Persatuan UNS dan masyarakat umum.

Menurut Direktur Rumah Sakit UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si, penyakit TBC ini adalah permasalahan klasik yang sudah ada sejak dulu namun belum menemukan solusi yang tepat.

“Bapak dan Ibu sekalian, persoalan TBC Paru ini adalah persoalan yang cukup lama bahkan sejak saya masih di puskesmas tahun 1992 sampai 1995, TBC paru masih menjadi persoalan pada waktu itu yang kalau tidak salah Indonesia menempati ranking kelima dan saat sekarang tadi saya membuka web Kementerian Kesehatan itu menempatkan posisi Indonesia pada ranking kedua di dunia. Jadi sekarang sekitar 10 juta penderita TBC paru di dunia itu dua pertiga disumbang oleh 8 negara, ranking pertama India dan ranking kedua Indonesia.” kata Prof. Hartono dalam sambutannya mewakili Rektor UNS.

Dalam pemaparan materi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), beliau mengatakan jika penyakit Tuberkulosis ini keberadaannya sudah sangat lama, bahkan terdapat catatan tentang penyakit ini yang ditulis oleh Hipocrates pada sekita 460 sebelum masehi namun sampai sekarang masih menjadi persoalan didunia.

Di Indonesia, tahun 2021 terdapat 824.000 penderita TBC baru dan 93.000 penderita meninggal dunia akibat penyakit ini. Maka diperlukan strategi yang baik untuk bisa mengeliminasi penyakit ini. Pemerintah pun terus mendorong upaya pemberantasan penyakit ini dengan menyiapkan anggaran TBC Nasional yang mencapai 7,3 Trilliun untuk mengatasi permasalah TBC agar tidak terus menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia.

Video lengkap acara webinar ini bisa dilihat di link: https://youtu.be/JO4l0-QCsXI

 

Reporter    : Muh. Abu Dawud
Editor         : Ari Kusbiyanto
                      Wartini