fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

Darurat Kasus DBD, Tim KKN FK UNS Turun Tangan “Berburu” Jentik di Desa Kragilan


 

Pada bulan Juli hingga Agustus 2024, mahasiswa Program Studi S1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) salah satunya di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Desa Kragilan sedang darurat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di mana didapatkan peningkatan kasus DBD pada 3 wilayah Rukun Tetangga (RT) setempat.

DBD merupakan penyakit yang masih menjadi masalah serius di Indonesia, sebagai contohnya adalah Desa Kragilan yang menjadi wilayah endemik DBD. Faktor penyebab DBD pada dasarnya dikarenakan terkena gigitan dari nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Wilayah endemik DBD dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah banyaknya sarang nyamuk Aedes aegypti yang terbentuk di wilayah endemik DBD. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2024, didapatkan 88.593 kasus DBD dengan 621 kasus kematian di Indonesia.

Menanggapi kasus darurat tersebut, tim KKN FK UNS Kragilan mengadakan kegiatan “Pencegahan DBD dengan Kegiatan Jumantik” pada 3 lokasi, yaitu di Sidorejo, Jetis, dan Bibisari. Jumantik merupakan kependekan dari Juru Pemantau Jentik, yakni kelompok pemantau adanya jentik-jentik di lingkungan RT. Rangkaian kegiatan secara garis besar kegiatan dilakukan dengan melakukan pengecekan bak mandi dan genangan air di tiap rumah warga secara dadakan kemudian dilakukan edukasi dan penyerahan obat abate.

Kegiatan ini memprioritaskan tentang pengecekan sarang nyamuk Aedes aegypti dan pemberian obat abate di rumah warga. Pengecekan sarang nyamuk dilakukan dengan cara mengunjungi setiap rumah warga dan melakukan pemeriksaan pada setiap sudut rumah yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, seperti tandon air, bak kamar mandi, tempayan, kaleng bekas, kolam air, dan sumber genangan lainnya.

(Geser untuk foto selanjutnya)

Hasil pemeriksaan didapatkan masih banyak sumber jentik yang ada di dalam maupun luar rumah warga. Pemberian obat dilakukan dengan cara menaburkan obat abate pada kamar mandi warga yang bertujuan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Setelah itu, dilakukan penyuluhan mengenai tanda dan gejala, cara pencegahan, dan cara memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti dengan menggunakan media edukasi berupa poster di setiap rumah warga yang dikunjungi.

Kegiatan dilakukan pada 3 hari yang berbeda. Pada hari Sabtu (20/07/2024) pagi dilakukan di RT Jetis. Pada hari Minggu (21/07/2024) sore dilakukan di RT Bibisari. Sedangkan, pada hari Senin (22/07/2024) pagi kegiatan dilakukan di RT Sidorejo. Program ini turut didampingi oleh ibu-ibu Kader Jumantik dalam pelaksanaanya, sehingga membantu tim KKN 25 dalam melakukan interaksi bersama warga Desa Kragilan.

“Terima kasih kepada KKN FK UNS, dalam waktu 1 bulan ini banyak membersamai semua kegiatan di desa kami, memberikan edukasi edukasi yg bermanfaat bagi kami dan menjadi bagian dari kami. Semoga pengabdian kalian bermanfaat bagi semuanya,” tutur Ibu Arum Susilowati Sri Wulandari selaku Kader Jumantik Desa Kragilan.

Dengan kegiatan tersebut, diharapkan program dari Tim KKN FK UNS Kragilan ini dapat membantu dalam menurunkan angka kejadian DBD, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai DBD, serta turut membantu dalam melaksanakan program Jumantik yang sudah ada di Desa Kragilan.

 

Humas FK UNS