fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

Cegah Stunting di Desa Jurangjero, Tim KKN 311 FK UNS Berdayakan Kearifan Lokal sebagai PMT


 

Mahasiswa Program Studi S1 Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik “Pemberdayaan Kesehatan Komprehensif” di Desa Jurangjero, Kabupaten Sragen periode Juli - Agustus 2024. Tim KKN 311 mengadakan serangkaian penyuluhan dan pelatihan kepada kader desa Jurangjero, meliputi pentingnya nutrisi, pemeriksaan Antenatal Care (ANC), ASI Eksklusif, Makanan Pendamping ASI (MPASI), pengukuran antropometri, serta pelatihan pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan kearifan lokal untuk pencegahan stunting (kekurangan gizi) pada hari Jumat (09/08/2024).

Stunting masih menjadi isu kesehatan yang belum sepenuhnya terselesaikan di Indonesia. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia 2022, terjadi peningkatan angka stunting di Kabupaten Sragen dari 18.8% pada 2021 menjadi 24.3% pada 2022. Kasus stunting di Desa Jurangjero sendiri mencapai 3.14% (11 balita) pada 2023. Melalui program PMT ini diharapkan mampu meningkatkan status gizi balita dan ibu hamil sehingga kasus stunting dapat ditekan secara signifikan hingga tercipta generasi yang sehat. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal seperti tepung biji salak dan daun salam, program ini juga memperkenalkan solusi yang terjangkau dan berkelanjutan dalam penanganan stunting akibat anemia.

(Geser untuk foto selanjutnya)

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dilaksanakan bertepatan dengan adanya pertemuan rutin kader desa Jurangjero, dihadiri oleh 24 kader. Materi pertama mengenai pengukuran antropometri dibawakan oleh Otniel Liandoro (Mahasiswa KKN) meliputi pengertian antropometri, alat pengukuran antropometri, dan demonstrasi cara penggunaan alat ukur antropometri. Materi kedua mengenai ASI Eksklusif dan MPASI yang dibawakan oleh Gusaldi Wachid (Mahasiswa KKN) meliputi jenis MPASI, cara menyusui dengan benar, dan cara memegang bayi dengan benar. Kader juga mendapatkan leaflet untuk meminimalisasi informasi yang terlupakan setelah penyuluhan. Selanjutnya, materi ketiga adalah Pentingnya Nutrisi dan Pemeriksaan ANC pada Ibu Hamil yang dibawakan oleh Helena Adelia Prabowo (Mahasiswa KKN) meliputi pengaruh nutrisi selama kehamilan terhadap pertumbuhan otak janin, manfaat nutrisi seimbang, zat gizi yang diperlukan selama hamil, contoh menu sehari sesuai kaidah isi piringku, dan penggalakan pelayanan ANC terpadu. Lalu, acara dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan PMT berupa “Jelly Anti-Anemia”.

Program Pembuatan PMT berbahan pangan lokal merupakan upaya menyediakan makanan tambahan lengkap sekali makan dari bahan pangan lokal yang mudah didapat di daerah setempat dengan harga terjangkau untuk meningkatkan status gizi balita dan ibu hamil. Program ini mendapat dukungan dari Bidan Desa (dalam hal pengumpulan massa) sekaligus civitas academica FK UNS (dalam hal penyediaan tepung dan fasilitator training for trainer). Fikha Dewi Panhesti, A.Md.Keb, selaku bidan desa mengatakan: “Semoga program penyuluhan dan pelatihan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan baru bagi kader desa sekaligus menjadi tempat belajar bagi mahasiswa KKN untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh di Desa Jurangjero”.

(Geser untuk foto selanjutnya)

Bahan utama dalam pelatihan pembuatan PMT ini adalah tepung biji salak, tepung daun salam, dan jeruk. Kegiatan ini dibawakan oleh Oktariani Wijayanti, Iffat Rendi Nadiyah, Haura Sahifa Ilmi, Athaya Firda, Ardika Desi, dan Hilmy Ismail (Mahasiswa KKN). Daun salam dipilih sebagai bahan PMT karena kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B6, kalsium, dan zat besi. Biji salak memiliki kandungan gizi, seperti vitamin B2, fosfor, zat besi yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan harian Fe sebagai upaya penanggulangan kasus stunting akibat anemia. Buah jeruk juga dipilih sebagai bahan utama menu ini karena kaya akan kandungan vitamin C yang dapat membantu penyerapan zat besi (Fe). Setelah pelatihan, tepung yang sudah ditakar diberikan kepada kader setiap dukuh agar pembuatan PMT secara mandiri dapat dipraktikkan.


Humas FK UNS