Mengatasi Permasalahan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak Usia Dini, Tim KKN FK UNS Perkenalkan Metode Kartu Senyum
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu problematika kesehatan yang sering terjadi di Indonesia baik pada usia dewasa maupun anak-anak. Tanpa disadari prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut pada usia dini di Indonesia berada di angka yang cukup memilukan. Hal ini berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 di mana menunjukkan 81,1% anak usia 3-4 tahun di Indonesia mengalami karies gigi. Selain itu berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 tersebut didapatkan juga data bahwa 93% anak usia dini di Indonesia memiliki gigi berlubang.
Melihat permasalah tersebut, 9 mahasiswa S1 Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) yang tergabung ke dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 312 Systofodis di Desa Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengadakan kegiatan “Penyuluhan Kesehatan Gigi Mulut dan Pelatihan Intervensi 21 Hari Kartu ‘SENYUM’’ pada orang tua yang memiliki balita. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 di Balai Desa Kedungwaduk tersebut bertujuan untuk mendeteksi dan menanggulangi permasalahan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini.
(Geser untuk foto selanjutnya)
Kartu “SENYUM” merupakan media promosi kesehatan yang dirancang oleh kelompok dosen FK UNS, yaitu: drg. Betty Saptiwi; Prof. Dr. H. Achmad Arman Subijanto, dr., M.S.; Dr. Risya Cilmiaty A.R., drg., M.Si., Sp.KG.; dan Dr. Sumardiyono, SKM., M.Kes. Media promosi tersebut berupa kartu bergambar yang berisi checklist pemantauan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada balita. “SENYUM” merupakan singkatan dari beberapa instruksi tindakan pemeliharaan kesehatan gigi-mulut yaitu:
1) S : Sikat Gigi dengan benar dan tepat waktu
2) E : Evaluasi konsumsi makanan dan minuman manis
3) N : Nilai kondisi rongga mulut
4) Y : Yuk periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut (fasyankesgilut)
5) U : Upayakan ganti sikat gigi tiap 3 bulan (segera setelah bulu sikat gigi rusak)
6) M : Makan buah dan sayur
Kegiatan dimulai pada pukul 09.00-13.00 WIB dan diikuti oleh 24 orang tua beserta balitanya. Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Priyadi, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Desa Kedungwaduk. Kegiatan edukasi dan pelatihan mendatangkan narasumber drg. Betty Saptiwi. Kegiatan diakhiri dengan pemeriksaan screening karies dan plak gigi dengan menghadirkan dokter gigi Internship dari Rumah Sakit UNS. Para mahasiswa KKN juga turut melakukan pemeriksaan dengan pendampingan dokter Internship.
Acara ini mendapat respon positif dari warga. Salah satunya berupa ucapan terimakasih dari seorang ibu bernama Ibu Fitri di Instagram Storynya:
“Termakasih untuk @kknkedungwaduk UNS yang sudah mengaplikasikan ilmu teori ke lapangan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Alhamdulillah giginya dapat jempol dari dokternya dan untuk tetap melanjutkan sikat giginya,” tulis Ibu Fitri.
(Geser untuk foto selanjutnya)
Setelah melakukan penyuluhan tentang pengertian kartu senyum, pelaksanaan 21 hari kartu senyum juga dilakukan. Regu KKN 312 Systofodis membagikan kartu senyum untuk 24 ibu pada hari yang sama lalu mengingatkan pengisian kartu senyum di setiap pekan. Kemudian, pada tanggal 5 Agustus 2024, acara evaluasi pelaksanaan kartu senyum di gelar. Pada acara itu anggota regu kembali menekankan poin-poin penting beserta penjelasan yang lebih detail disertai dengan kuis berhadiah. Di akhir acara juga terdapat pemberian apresiasi untuk 3 ibu dengan pengisian kartu senyum terbaik. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan program dari Tim KKN FK UNS Kedungwaduk ini dapat meningkatkan kesadaran warga di Desa Kedungwaduk akan pentingnya menjaga kesehatan gigi mulut agar mengurangi terjadinya risiko karies, plak, maupun penyakit gigi mulut lainnya.
Humas FK UNS