fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

Prof. Tonang Dwi Ardyanto, dr., SpPK, Subsp. IK(K), PhD, FISQua, CHAE Dikukuhkan menjadi Guru Besar FK UNS dalam Bidang Ilmu Imunologi Klinik


 

Fakultas kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) kembali menambah satu guru besar baru. Penambahan guru besar ini setelah dikukuhkannya Prof. Tonang Dwi Ardyanto, dr., SpPK, Subsp. IK(K), PhD, FISQua, CHAE menjadi guru besar Fakultas Kedokteran dalam bidang Ilmu Imunologi Klinik pada Senin, (10/02/2025) di Gedung Auditorium G.P.H Haryo Mataram UNS.

Prof. Tonang sendiri merupakan guru besar ke-50 di Fakultas Kedokteran UNS dan guru besar yang ke-338 di UNS. Dalam pidato inagurasinya, beliau mengambil judul Imunologi Klinik Berbasis Komunitas Pengalaman Pandemi Covid-19 dan Antisipasi ke Depan.

Menurut Prof Tonang, peran dokter spesialis Patologi Klinik (Sp.PK) sangatlah besar disaat pandemi Covid-19 melanda dunia.

“Jika melihat pada rangkaian penanganan pasien covid, maka Sp.PK sudah berperan dari sejak timbulnya gejala, kemudian saat ada penegakan diagnosis di awal, pemeriksaan selama perawatan, monitoring hingga dinyatakan bisa diperbolehkan pulang,” jelas Prof. Tonang.

Menurutnya, dokter Sp.PK haruslah bisa memberikan manfaat dalam keilmuannya dimana saja. “Jadi Sp.PK itu tidak harus kemana-mana, tetapi perannya harus dirasakan dimana-mana”.

(Geser untuk foto selanjutnya)

Lebih lanjut disampaikan jika dokter Sp.PK bisa berperan tidak hanya saat di rumah sakit atau laboratorium namun bisa memulai perannya saat sebelum pasien masuk rumah sakit dan saat pasien sudah pulang dari rumah sakit.

“Ini disebut nantinya Epidemiological Surveillance, yang di dalamnya nanti bicara tentang basis imunologi klinik yang kita terapkan dalam proses di komunitas supaya Sp.PK itu dapat berperan secara utuh dan komprehensif,” ucapnya.

Peran dokter Sp.PK juga sebagai pemberi kritik dan saran tentang masalah kesehatan pada pemerintah sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasai.

“Memang bersikap seperti ini ada resikonya, resikonya adalah kita berani mengedukasi masyarakat, berani mengkritisi pemerintah, akibatnya kita kena bully dari kanan dan kiri. Tapi tidak apa karena itu merupakan kredo akademisi dengan suatu kunci Ambeg Adil Paramarta,” ucapnya.

Dengan segala sumbangsih dan pengabdian yang telah dilakukan oleh Prof. Tonang selama ini dalam bidang kesehatan, maka sudah cukup banyak penghargaan yang diraih seperti Achmad Bakrie Award 2022, Komunikator Perubahan Prilaku Kesehatan Tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan masih banyak lagi penghargaan dari berbagai media.

“Pelajaran dari pandemic Covid mengatakan bahwa hal paling penting adalah kesiapan secara politis yaitu tentang komunikasi publik yang efektif. Di titik inilah pengalaman pandemic Covid telah membuktikan bahwa seorang Sp.PK mampu memiliki bekal dan amunisi serta kompetensi untuk berperan lebih tidak hanya menjadi klinis di rumah sakit, tetapi juga di komunitas,” tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Hartono mengingatkan kepada para guru besar yang baru dilantik agar menggunakan kepakarannya untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

(Geser untuk foto selanjutnya)

“Dengan penuh kebanggaan saya ucapkan selamat kepada sejawat Guru Besar yang dikukuhkan hari ini. Jabatan guru besar bukan hanya pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga amanah besar untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” terang Prof. Hartono dalam sambutannya.

Prof. Hartono mengingatkan kepada para Guru Besar untuk terus berdedikasi dan berkomitmen dalam menghasilkan karya ilmiah terbaik di bidang masing-masing. “Saya berharap para Guru Besar yang baru dikukuhkan hari ini dapat memainkan peran strategis dalam mengatasi berbagai permasalahan masyarakat maupun bangsa,” tambahnya.

Dewasa ini, peran universitas tidak hanya mencetak lulusan berkualitas tetapi juga menjadi pusat inovasi penelitian dan solusi atas tantangan yang dihadapi bangsa. Prof. Hartono menilai bahwa guru besar yang baru dilantik merupakan aset bagi universitas untuk menjalankan visi pembangunan ke depannya.

“Di era ini, universitas tidak hanya bertujuan untuk mencetak berkualitas tetapi juga menjadi pusat inovasi. Kepakaran para guru besar yang baru dilantik adalah aset yang berharga untuk terus menjalankan visi sebagai perguruan tinggi negeri yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Semoga gelar ini turut memperkuat reputasi universitas di tingkat nasional maupun internasional. Marilah kita bersama-sama menjadikan UNS kampus yang terus menghadirkan inspirasi dan solusi,” tutup Prof. Hartono.

(Geser untuk foto selanjutnya)


Humas FK UNS