fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

Fakultas Kedokteran UNS sebagai Salah Satu Partner Erasmus Project: DISCERN DSS Project


 

Di era disrupsi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi, keterampilan digital menjadi aspek krusial, terutama dalam dunia pendidikan kesehatan. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan terus mengalami akselerasi, mencakup penerapan Artificial Intelligence (AI), robotic surgery, hingga Internet of Things (IoT), yang semuanya berperan dalam meningkatkan efisiensi serta kualitas pelayanan medis. Oleh karena itu, mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan dituntut untuk tidak hanya memahami, tetapi juga mampu beradaptasi dengan digitalisasi guna menjawab tantangan transformasi di dunia medis.

Dalam upaya mendukung kesiapan tenaga kesehatan di era digital, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) berpartisipasi dalam proyek kolaborasi bertajuk Digitally Enhanced Scenario-Based Learning for Digital Soft Skills (DISCERN DSS). Proyek ini didanai oleh European Commission melalui skema Capacity building in the field of higher education (ERASMUS-EDU-2024-CBHE). Pada proyek kolaborasi DISCERN DSS ini, Universitas Sebelas Maret tergabung dalam konsorsium dengan anggota lain yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), serta dua institusi akademik ternama di Eropa, yaitu European Union of Medical Specialist (Belgia) dan Karolinska Institutet (Swedia). Koordinator konsorsium ini adalah Aristotelio Panepistimio Thessalonikis (Yunani).

(Geser untuk foto selanjutnya)

Kolaborasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital mahasiswa kedokteran melalui pendekatan scenario-based learning, sebuah metode pembelajaran berbasis skenario yang interaktif dan kontekstual, melalui peningkatan kapasitas dan transfer of knowledge ke dosen dan tenaga kependidikan. Sebagai langkah awal dalam implementasi proyek ini, pada tanggal 11-13 Februari 2025 telah dilaksanakan Kick-off Meeting di Brussels, Belgia. Pertemuan ini menjadi wadah bagi para mitra kolaborasi untuk menyelaraskan persepsi, menetapkan tujuan, serta merancang strategi pelaksanaan proyek selama tiga tahun ke depan (2025-2027).

FK UNS diwakili oleh tiga delegasi, yakni Prof. Ari Probandari, dr., MPH, PhD.; Vitri Widyaningsih, dr., MS, PhD.; serta Amandha Boy Timor Randita, dr., MMedEd, Sp.K.F.R. Dalam pertemuan tersebut, disepakati serangkaian program pengembangan digital soft skills yang akan diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan kedokteran dan kesehatan, termasuk pelaksanaan Training of Trainers yang dijadwalkan berlangsung di Yogyakarta pada tahun 2025.

Harapan besar dari proyek ini adalah mencetak mahasiswa kedokteran Indonesia yang tidak hanya memiliki kompetensi klinis, tetapi juga terampil dalam penggunaan teknologi digital dalam dunia medis. Dengan demikian, lingkungan pembelajaran akan semakin modern, kontekstual dengan permasalahan medis nyata, serta lebih interaktif secara pedagogis. Selain itu, keterampilan digital yang diperoleh di tingkat sarjana diharapkan dapat terus berkembang pada tahap pendidikan profesi hingga ke jenjang continuing medical education, menjadikannya sebagai bagian dari kebiasaan kerja serta sarana aktualisasi diri bagi tenaga kesehatan di masa depan.


Humas FK UNS