Peningkatan Kesadaran dan Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Edukasi dan Skrining HPV bagi Tenaga Kesehatan dan Masyarakat
Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Sebelas Maret (UNS) melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM-UNS) telah melaksanakan kegiatan bertajuk “Peningkatan Kesadaran dan Deteksi Dini Kanker Serviks melalui Edukasi dan Skrining HPV bagi Tenaga Kesehatan dan Masyarakat”, yang berlangsung pada hari Minggu (6/7/2025) di Rumah Sakit Onkologi Solo (RSOS).
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Tim pengabdian UNS, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Surakarta, dan RSOS. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat serta tenaga kesehatan mengenai pentingnya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks yang mana merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita di Indonesia. Tim Pengabdian ini terdiri dari Dr. dr. Uki Retno Budihastuti, Sp.O.G. Subsp.F.E.R., Dr. dr. Heru Priyanto, Sp.O.G. Subsp. Onk., dr. Eriana Melinawati, Sp.O.G. Subsp. F.E.R., dr. Affi Angelia Ratnasari, Sp.O.G. Subsp. Onk, M.Kes. dan dr. Tri Nugraha Susilawati, M.Med., Ph.D.
![]() |
![]() |
![]() |
(Geser untuk foto selanjutnya)
Acara dimulai dengan seminar edukatif yang disampaikan oleh dr. Affi Angelia Ratnasari, Sp.O.G. Subsp. Onk, M.Kes. dan diperuntukkan bagi masyarakat umum. Dalam sesi ini, para peserta mendapatkan informasi mengenai faktor risiko kanker serviks, pentingnya vaksinasi HPV, deteksi dini, serta gaya hidup sehat sebagai langkah preventif. Selain seminar, kegiatan ini juga menyediakan pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA Test) dan Clinical Breast Examination (CBE) secara gratis, yang ditujukan untuk deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara. Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari jumlah masyarakat yang hadir dan mengikuti pemeriksaan. Banyak di antara mereka mengaku baru pertama kali mengikuti pemeriksaan ini, dan mengapresiasi pendekatan edukatif yang digunakan oleh tim.
Dr. dr. Uki Retno Budihastuti, Sp.O.G. Subsp. F.E.R., selaku ketua tim pengabdian dari UNS, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi dalam mendukung program pemerintah dalam penanggulangan kanker, khususnya melalui pendekatan promotif dan preventif.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks. Kesehatan perempuan adalah fondasi penting bagi pembangunan keluarga dan bangsa, sehingga upaya peningkatannya harus melibatkan semua pihak,” ujarnya.
YKI Cabang Surakarta dan Rumah Sakit Onkologi Solo turut mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini dan menyatakan komitmennya untuk terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak demi menekan angka kejadian kanker di Indonesia.
![]() |
![]() |
![]() |
(Geser untuk foto selanjutnya)
"Kami menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan pengabdian ini sebagai bagian dari upaya nyata meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kanker serviks di masyarakat. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk mendorong pencegahan dan penanganan kanker secara lebih efektif, terutama bagi perempuan Indonesia di berbagai lapisan masyarakat," tanggapan Ketua YKI Cabang Surakarta, Dr. dr. Rita Budianti, Sp. Rad. Subsp. Onk.
Kegiatan ini secara langsung mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 5, yaitu memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk untuk perempuan di tingkat komunitas. Dengan memberikan edukasi dan akses skrining secara gratis, program ini memberdayakan perempuan untuk menjaga kesehatannya secara mandiri. Selain itu, inisiatif ini juga merupakan implementasi dari SDG 17 dengan menggandeng berbagai mitra untuk berkolaborasi mewujudkan menuju masyarakat yang lebih sehat
Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, kegiatan PKM-UNS ini tidak hanya menjadi momentum penting dalam peningkatan kesadaran akan kanker serviks, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi dalam mendukung pencapaian tujuan global. Ketika pendidikan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat berjalan beriringan, maka kesehatan perempuan—sebagai penjaga kehidupan—dapat lebih terjamin, adil, dan merata.
![]() |
![]() |
![]() |
(Geser untuk foto selanjutnya)
Humas FK UNS