FK UNS Gelar Workshop Penguatan Resiliensi dan Kesehatan Mental sebagai Upaya Preventif Menjaga Kesehatan Mental Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Kedokteran merupakan kelompok akademik dengan beban studi dan tekanan psikologis yang tinggi. Tuntutan akademik yang ketat, lingkungan kompetitif, serta tanggung jawab moral sebagai calon tenaga kesehatan seringkali menjadi faktor stres yang dapat menurunkan kesejahteraan mental mahasiswa. Kondisi ini, apabila tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan kelelahan emosional (burnout), gangguan kecemasan, hingga keinginan bunuh diri (suicidal ideation).
Sebagai upaya preventif dan promotif dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan kegiatan Workshop Penguatan Resiliensi dan Kesehatan Mental Mahasiswa dengan tema “Strong Mind, Safe Soul: Mental Health Awareness for Medical Students” pada Selasa (28/10/2025).
Bertempat di auditorium FK UNS, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa baik dari Program Studi S1 Kedokteran maupun Program Profesi Dokter, dengan jumlah peserta sekitar 150 orang yang bergabung secara luring maupun daring dengan pembicara dr. Santi Yuliani, M.Sc., Sp.KJ., Subsp.ENP(K). Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah pembelajaran, refleksi, serta penguatan diri bagi mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik dan kehidupan sehari-hari di dunia kedokteran.
![]() |
![]() |
![]() |
(Geser untuk foto selanjutnya)
Menurut Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FK UNS, Dr. Ratih Dewi Yudhani, dr., M.Sc, tujuan workshop ini adalah meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya kesehatan mental dan resiliensi.
“Saya harap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman tentang strategi pengelolaan stres dan penguatan mental, mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam membangun self-compassion dan dukungan sosial serta mencegah terjadinya gangguan psikologis yang dapat mengganggu proses pendidikan dan kehidupan pribadi mahasiswa,” ucapnya.
Salah satu dosen sekaligus agen mental health di FK UNS, Dr. Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes., Sp.KKLP Subsp. FOMC menjelaskan jika tahun ini dibentuk agen mental health yang beranggotakan 2 dosen dan 2 mahasiswa.
“Kebetulan di UNS sudah ada biro layanan konseling Sasmita Jiwa, biro layanan tersebut memfasilitasi mahasiswa apabila merasa menemui permasalahan mental atau kejiwaan,” ucapnya.
![]() |
![]() |
![]() |
(Geser untuk foto selanjutnya)
Lebih lanjut dijelaskan jika alur pelaporan bisa dilakukan secara mandiri atau melalui agen mental health di fakultas, namun tidak menutup kemungkinan juga melalui teman dekat atau dosen pembimbing akademik. Laporan ini akan diteruskan ke ketua program studi, dari program studi akan diteruskan ke Sasmita Jiwa lalu memakai alur layanan dari Medical Center UNS. Apabila nantinya dibutuhkan rujukan lanjut ke psikiater di Rumah Sakit UNS.
“Saat konseling di Sasmita Jiwa nanti akan dilihat hasilnya, apakah mahasiswa memerlukan rujukan lanjut ke psikiater atau tidak. Jika tidak memerlukan rujukan lanjut, mahasiswa akan diberikan layanan konseling 3 kali secara gratis. Setelah itu akan ada observasi, jika dirasa tidak membaik maka mahasiswa tersebut akan dirujuk ke RS UNS melalui Medical Center UNS untuk mendapatkan tata laksana lebih lanjut,” jelasnya.
![]() |
![]() |
![]() |
(Geser untuk foto selanjutnya)
Humas FK UNS
english 












