• 
• 
• 
• 

 

Seiring semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap dokter spesialis dan untuk memenuhi harapan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tentang percepatan produksi dokter spesialis di Indonesia, maka Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) berencana membuka 10 Program Studi (Prodi) baru Pendidikan Dokter Spesialis maupun Sub Spesialis.

Salah satu prodi yang akan didirikan adalah prodi PPDS Ilmu Kesehatan Mata. Berkaitan dengan hal tersebut, pada Selasa (4/11/2025) Kolegium Ilmu Kesehatan Mata Indonesia (KIKMI) melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses persiapan pembukaan Prodi Ilmu Kesehatan Mata FK UNS. Pada kesempatan ini dr. Muhammad Bayu Sasongko, Sp.M(K), M.Epid, PhD dan Dr. Tri Rahayu, dr., Sp.M(K)., FIACLE ditugaskan oleh KIKMI untuk melihat secara langsung persiapan dari FK UNS.

Dalam sambutannya, Prof.  Bayu Sasongko menyampaikan jika kesempatan ini merupakan kesempatan yang baik sekali untuk melihat secara langsung progres persiapan pembukaan prodi kesehatan mata di FK UNS.

“Hari ini adalah kesempatan yang baik bagi kami untuk melihat secara langsung sejauh mana persiapan dari teman-teman. Kami di kolegium pastinya mempunyai kewajiban moral untuk mengawal pendirian prodi kesehatan mata ini karena kami ingin memastikan bahwa nantinya lulusan dari prodi ini akan mempunyai standar kompetensi dan ketrampilan yang sama,” ucapnya.

Kegiatan monev yang bertempat di Auditorium FK UNS ini diawali dengan pemaparan profil FK UNS oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ratih Dewi Yudhani, dr., M.Sc dilanjutkan dengan presentasi oleh Ketua Bagian Ilmu Penyakit Mata, Dr. Senyum Indrakila, dr., Sp.M. Setelah presentasi dilakukan diskusi dan tanya jawab serta peninjauan langsung sarana prasarana yang ada di FK UNS.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Penelitian FK UNS, Prof. Dr. Eti Poncorini P, dr., M.Pd, menyampaikan jika pembukaan prodi PPDS Ilmu Kesehatan Mata di FK UNS selaras dengan harapan dari Kementerian Kesehatan untuk menambah produksi dokter spesialis di Indonesia.

“Kami juga mengikuti penugasan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi untuk pembukaan 10 prodi PPDS yang terdiri dari 3 prodi sub spesialis dan 7 prodi spesialis yang akan kami ajukan termasuk diantaranya ilmu kesehatan mata ini,” ucapnya.

“Sebenarnya pengusulan prodi kesehatan mata ini sudah sangat panjang historinya, namun kami sebagai Fakultas Kedokteran pengusul sangat berhati-hati dan memperhatikan kualitas dari calon program studi yang akan kami hasilkan, terutama karena kami berada dibawah UNS yang statusnya PTNBH sehingga tanggung jawabnya sangat besar terkait dengan kualitas program studi maupun lulusan yang dihasilkan nantinya,” lanjutnya.

Selanjutnya mereka berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi untuk melihat langsung fasilitas serta sarana yang dimiliki oleh bagian ilmu penyakit mata. Tim monev diterima oleh Direktur RSUD Dr. Moewardi dr. Zulfachmi Wahab, Sp.PD-KHOM., FINASIM beserta jajaran wakil direktur. Pada kesempatan ini mereka berdiskusi tentang kesiapan rumah sakit untuk menerima peserta didik prodi baru.

Dr. Zulfachmi dalam sambutannya menegaskan jika RSUD Dr. Moewardi sangat siap dengan penambahan prodi PPDS baru. 

“Kami dari RS Dr Moewardi selaku  rumah sakit pendidikan utama pada prinsipnya sangat mendukung dengan rencana penambahan beberapa program studi PPDS ini khususnya untuk prodi kesehatan mata. Harapannya dengan banyaknya prodi baru PPDS yang akan dibuka di FK UNS kelak dapat memberikan kontribusi yang semakin baik pada pelayanan kesehatan yang ada di RS Dr Moewardi,” ucapnya.

Humas FK UNS