fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

PERKEMBANGAN KULTUR IDENTIFIKASI UNTUK PENEGAKAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS


Maryani

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK

Kultur dan identifikasi Mycobacterium tuberculosis saat ini masih menjadi baku emas penegakan diagnosis tuberculosis. Diagnosis tuberkulosis ditegakkan melalui beberapa langkah pemeriksaan yakni pemeriksaan fisik, pemeriksaan smear bakteri tahan asam dan pemeriksaan foto thorax. Pemeriksaan kultur dilakukan untuk konfirmasi dan diagnosis pasti tuberkulosis.

Keberhasilan perbenihan Mycobacterium menentukan penegakkan diagnosis penyakit tuberculosis. Diperlukan medium perbenihan yang memenuhi syarat untuk menumbuhkan berbagai spesies Mycobacterium. Sehingga pada akhirnya dapat ditentukan spesies Mycobacterium yang tumbuh.

Medium perbenihan untuk Mycobacterium terbagi atas tiga jenis yaitu egg based medium, agar based dan medium cair. Egg based medium dikenal beberapa jenis medium yaitu Lowenstein Jensen dan Ogawa. Lowenstein Jensen terdapat beberapa modifikasi selain original medium yaitu LJ dengan asam piruvat dan J dengan Fe. Sementara Ogawa mempunyai modifikasi Acid beffered Ogawa yang mempunyai ph akhir asam ( 6.2 dan 6.4). Agar based medium dikenal sebagai Middle brook 7H10, Middle brook 7H11 dan Middle brook biplate. Medium cair untuk perbenihan Mycobacterium diketahui Bactec 128, Middle brook 7H9, MGIT, dan Septi check AFB, Bermacam-macam medium perbenihan digunakan untuk menemukan metode perbenihan yang paling baik dari segi kualitas kultur, waktu pertumbuhan dan keekonomisan.


Key words : tuberculosis, culture diagnostics
index penelitian dosen