fk@fk.uns.ac.id +62 271 664178

POLA KUMAN DAN UJI KEPEKAAN PENDERITA INFEKSI TRAKTUS URINARIUS DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA


Diding Heri Prasetyo
PETRI cab. Surakarta

Latar belakang. Infeksi Traktus Urinarius (UTI) merupakan masalah yang sangat banyak dijumpai dalam praktik klinis. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan obat antimikroba dan hasil terapi diantaranya adalah identifikasi organisme penginfeksi dan kerentanan antimikroba penginfeksi. Terapi secara empiris pada suatu daerah, diberikan berdasarkan atas dugaan kuman penyebab dari keadaan infeksi tersebut berdasarkan pola kuman yang ada di daerah atau Rumah Sakit yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pilihan antibiotik dan pola kuman UTI

Bahan dan Metode. Penelitian retrospective cross-sectional ini dilakukan di Rumah Sakit dr. Moewardi (RSDM) Surakarta. Tahapan penelitian ini adalah kultur urin penderita rawat inap di RSDM Surakarta dengan tanda-tanda klinis infeksi traktus urinarius yang sebelumnya terbebas dari terapi antibiotika selama tiga hari. Untuk kemudian dilanjutkan uji sensitivitas terhadap antibiotik.

Hasil. Dari 73 spesimen yang dikultur, hanya 32 ( 43,8 %) yang tumbuh. Bakteri gram (-) 68,75 % dengan Enterobacter sp (36,4 %). Sedangkan bakteri gram (+) 31,25 % dengan Staphylococcus sp (80 %). Sensitifitas bakteri gram (-) dengan sefalosporin generasi ke-4 sebesar 72,3 % dan meronem 63,6 %. Sebaliknya untuk gram (+) hanya sensitive terhadap sefalosporin generasi ke-4 dengan tingkat sensitivitas 20%.
Kesimpulan. Pola kuman yang tertinggi untuk UTI di RSDM adalah Gram negatip (Enterobacter sp.). Sefalosporin generasi ke-4 dapat digunakan sebagai pilihan terapi empiris UTI di RSDM Surakarta.

Kata kunci: pola kuman – sensitivitas - sefalosporin

index penelitian dosen