MONITORING DAN EVALUASI KELUHAN MUSKULOSKELETAL DAN SIKAP KERJA PADA PERAJIN BATIK TULIS DI BATIK BROTOSENO KECAMATAN MASARAN SRAGEN.
Vitri Widyaningsih. 2009.
Keluhan musculoskeletal (Musculoskeletal Disorder –MSD) merupakan keluhan yang sering dialami oleh pekerja. Keluhan ini diakibatkan oleh banyak factor antara lain usia, beban kerja, dan sikap kerja atau posisi ergonmis saat bekerja. Perajin batik melakukan aktivitasnya dalam posisi duduk dalam jangka waktu yang lama, dengna posisi statis dan kadang posisi awkward (tidak nyaman) sehingga rentan mengalami keluhan musculoskeletal. Untuk itulah dilakukan upaya untuk mengurangi keluhan musculoskeletal yang dialami pekerja dengan mengadakan penyuluhan dan edukasi tentang sikap kerja.
Pengabdian ini bertujuan mengevaluasi keluhan musculoskeletal yang dialami pekerja dan mengobservasi sikap kerja pekerja setelah penyuluhan dilakukan, termasuk mengevaluasi hasil advokasi yang telah dilakukan kepada pengusaha untuk memberikan ruangan kerja yang lebih nyaman untuk pekerja.
Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi, wawancara dan pemeriksaan kesehatan untuk menilai sikap kerja dan keluhan musculoskeletal yang dialami perajin Batik Brotoseno, Kecamatan Masaran, Sragen.
Dari observasi dan wawancara ternyata sebagian besar perajin masih menerapkan sikap kerja yang salah, yaitu membungkuk dengan jarak antara pekerja yang dekat (kurang dari 2 meter). Perajin juga belum melakukan relaksasi sesuai yang dianjurkan, serta istirahat setiap 100 menit untuk menghindari keluhan musculoskeletal. Akibatnya sebagian besar pekerja (67,7%) masih mengalami keluhan musculoskeletal terutama di leher, bahu kanan, dan pinggang bawah.
Berdasar hasil monitoring dan evaluasi ini, direkomendasikan untuk melakukan advokasi terhadap pemilik perusahaan untuk menerapkan prinsip ergonomic terhadap pekerja karena edukasi terhadap perajin secara langsung dinilai masih kurang efektif.
Kata kunci : Musculoskeletal Disorder(MSD), perajin batik, sikap kerja
